Kisah ini berawal ketika aku masih duduk di bangku SLTP kelas 3 dan Rita pertama kalinya masuk ke SLTP kelas 1 setelah lulus dari Sekolah Dasar. Entah mengapa selama aku mengenalnya aku tak tahu apa yang telah ku rasakan ketika bersamanya dan aku pun tak yakin mungkinkah yang ku rasakan itu hanya dalam perasaanku saja ataukah aku telah jatuh hati padanya ?
Aku sudah mengenal dirinya yang ketika itu aku bertabrakan dengan dirinya yang ketika itu aku sedang berlari karena mengejar waktu setelah ku terlambat masuk kelas ketika aku tertidur lelap di rumah temanku dan dari situlah aku merasakan sesuatu yang telah membuat aku merasakan kehilangan dalam semangat hidupku dan aku yakin bahwa yang kurasakan itu bukan hanya sekedar cinta biasa ataupun cinta pada pandangan pertama tapi aku yakin bahwa aku telah jatuh hati padanya.
Suatu hari pada saat sang surya memancarkan cahayanya, aku menghampirinya dan ingin mengajaknya berbicara setelah sekian lama aku tidak bertemu dengannya dan memutuskan untuk membuat janji dengannya untuk bertemu denganku pada saat makan malam nanti dan ia pun menyambut ajakanku untuk bertemu denganku di suatu tempat sebuah saung yang sudah menjadi tempat peraduan kami ketika kami memadu kasih kami.
Malam harinya, ia datang dan dengan senyumnya yang manis dan canda tawanya yang ceria kami pun menghabiskan waktu di saung tersebut hingga suatu waktu pada saat obrolan kami memanjang tanpa merasakan waktu berlalu sengan cepat dan aku pun tanpa berpikir panjang lagi aku mengutarakan perasaan apa yang ada di hatiku terhadap dirinya yang selama ini ku rasakan.
“Rita, kalau boleh gw tahu, tipe cowok seperti apa yang loe inginkan selama ini. Jujus saja gw sebenarnya memiliki rasa itu sudah lama ingin gw sampaikan kepada loe ketika kita berdua masih di SD dulu dan hingga kini gw tak ingin kehilangan semangat hidup gw yang telah membuat hari – hari yang telah gw lewati ketika bersama loe dan gw takut akan kehilangan diri loe!” kataku dengan nada berharap bahwa ia akan menerimaku sebagai kekasihku. Namun, ternyata keinginanku bersambut dan ia pun berkata
“Gw juga sebenarnya ingin mengatakan hal yang sama kepada diri loe, namun gw takut bahwa yang kurasakan selama ini tidak akan bersambut dan apabila itu terjadi maka hilanglah sudah semua harapan gw yang sekama ini gw cinginka . Gw mau menjadi sahabat sejati loe karena loe baik sama gw dan sudah banyak membantu dan menolong gw di segala banyak hal !” jawab ia.
Setelah kami mengutarakan isi hati kami masing – masing, kami pun segera menyudahi pembicaraan kami karena waktu sudah menunjukkan jam 10 malam dan berjanji untuk bertemu lagi di tempat yang sama.
Seminggu telah berlalu sejak kami berdua memdu kasih, datang teman lama ku yang bernama Lucky yang kedatangannya hanya untuk menjenguk saudaranya dan ia pun sempat bergabung dengan teman – temanku yang lain karena sudah sekian lama tidak bertemu dengannya sejak kepergiannya setelah lulus Sekolah Dasar.
Malam berikutnya, ia pun mendatangi tempat di mana aku dan teman – temanku yang lainnya biasa untuk berkumpul dan bermain bersama setelah sehari kami menjalani aktifitas kami sebagai anak sekolah dan ia pun mengatakan bahwa ia telah jatuh hati pada Rita yang ketika itu membuat hati agak terbakar api cemburu. Namun, aku tak memperdulikan semua itu dan ku anggap semua itu hanya angin berlalu.
“Rendy, loe tahu gak Rita itu bokinnya siapa sih !” tanya Lucky kepada Rendy.
Aku dan teman – temanku yang lain terkejut setelah mendengan curahan hatinya Lucky yang ketika itu berbicara secara terus terang bahwa ia suka Rita ketika ia ingin mengetahui Rita sudah mempunyai pacar atau belum. Lalu karena aku telah dengan terbawa emosi dan tak ingin hal yang buruk terjadi, aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah dengan alasan aku di panggil oleh orang tuaku
“Guys, gw balik dulu, bokap gw tadi sms dan ingin gw membantu untuk memindahkan isi lemari yang akan di jual sama bokap gw !” kataku dengan nada memburu akibat terbawa emosi.
“Ok, deh. Besok ke sini kagi, ya. Kita harus mengejar waktu karena waktu kita latihan band hanya tinggak tiga minggu lagi !” jawab Ony. Setelah medengar sedikit pemberitahuan dari Ony bahwa latihan band kami hanya tinggal 3 minggu lagi, aku pun segera melangkahkan kakiku emnuju rumah
Lalu Rendy menjawab pertanyaan Lucky yang sempat terganggu akibat ulahku dan berkata
“Gw gak tahu siapa pacarnya. Tapi yang gw dengar – dengar, Rita ia itu pacarnya si Ardi walaupun kami belum tahu siapa yang telah mengutarakan isi hatinya masing – masing dan menjalani HTS ( Hubungan Tanpa Status )
Setelah mendengar sedikit penjelasan dari Rendy, entah apa yang ada di pikiran Lucky ia pun merencanakan untuk mengajak Rita mengunjungi suatu temapt yang menjadi tempat favoritnya Lucky dan menemaninya berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan terbesar yang ada di kotaku.
Keesokan harinya, ketika aku sedang berkumpul di tempat biasa yang kami jadikan tempat berkumpul bersama teman – temanku, aku melihat di dalam sebuah mobil yang tengah melaju dengan dengan kecepatan 25 Km / jam, aku melihat Rita bersama dengan Lucky yang ketika itu sempat terlintas di dalam benakku bahwa Lucky hanya ingin memanas – manasiku dengan kekayaannya yang ia miliki. Namun, aku membiarkan semua itu berlalu seperti tak terjadi apa pun yang aku alami.
Seminggu telah berlalu dan salama itu juga Rita dan Lucky menjalani hari – hari bersama dengan Rita dan selama itu juga Rita mengacuhkan diriku. Keesokan harinya, Rita menghampiriku pada saat aku sedang berada di teras rumahku untuk menikmati udar sejuk di pagi hari dan aku pun terkejut akan kedatangan dirinya karena ketika itu air matanya mengalir deras dan sempat memeluk tubuhku dalam keadaan bingung dan aku pun berkata
“Rita … ! ada apa ? kenapa loe menangis ? apa yang telah ia lakukan pada diri loe ?!” tanyaku memburu
Lalu ia menjawab
“Ar, gw minta maaf karena selama ini gw telah mengacuhkan bahawa kehadiran loe di dalam hidup gw tiada dan gw minta maaf apa bila selama ini gw telah sombong ketika gw masih bersama dengan Lucky !” cetus ia dengan cucuran air mata yang mengalir deras dari matanya.
Lalu aku pun berkata
“Untuk apa loe kembali kedalam pelukan dan ke dalam hidup gw yang selalu ini tergores luka di dalam kenangan akibat ulah loe yang telah loe timbulkan dan menggoreskan luka di hati gw ? Ta, gw hanya orang miskin yang tak pantas untuk loe miliki, untuk menyayangi loe, tapi kalau loe lebih bahagia dengan Lucky lebih baik loe lupakan semua yang telah kita lalui berdua !” kataku dengan nada sedih dan sedikit marah
Tak lama kemudian, ia pun segera berlari pulang dengan kucuran air mata yng masih mengalir dari matanya. Dalam kebimbangan aku pun bertanya “apa yang telah aku lakukan ? aku telah membuat ia menangis karena yang hanya aku inginkan hanyalah ingin membuat ia bahagia !”
Sejak kejadian yang menyedihan tersebut aku masih saja memikirkan semua yang telah kamu berdua jalani bersama dan sejak itu pulah ia pun akhirnya membenciku. Hingga kini kumasih di sini menepi walau ia takkan pernah tahu apa yang selama ini kurasakan hanyalah semata – mata karena ak hanya membuat ia bahagia dengan cinta yang ingin aku berikan.
Hingga kini aku masih tidak dapat melupakan wajahnya serta semua kenangan yang telah kita lalui bersama dan di dalam keramaian aku merasa sunyi karena aku telah kehilangan semangat hidupku yang selama bersama ia telah membuat hari – hari ceria kembali. Kini aku sadar bahwa cinta tidak untuk di paksakan sesuai dengan kehendak yang kita inginkan dan selama ini pula aku mengerti arti cinta sejati yang kumiliki yang akan ku berikan dengan tulus dan hanya untuk dirinya aku ingin membuat ia kembali tersemyum menjalani hari – harinya bahwa cinta sejati adalah ketika dia mencintai orang lain dan kamu masih mampu tersenyum dan berkata : “Aku turut bahagia untukmu”
0 komentar
Posting Komentar